Perbandingan Biaya Haji Indonesia dan Malaysia

Dina Farida

Biaya haji merupakan perhatian utama bagi jutaan umat Muslim di seluruh dunia yang bermimpi untuk menunaikan ibadah haji. Dua negara tetangga, Indonesia dan Malaysia, memiliki populasi Muslim yang signifikan dan keduanya memiliki sistem penyelenggaraan haji yang berbeda. Dalam artikel ini, kita akan membandingkan biaya haji di kedua negara tersebut.

1. Biaya Haji Indonesia

Di Indonesia, Kementerian Agama bertanggung jawab atas penyelenggaraan haji. Pada tahun 2023, Kementerian Agama mengusulkan kenaikan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) sebesar Rp 98,8 juta per calon jemaah. Dari BPIH itu, 70 persen biaya haji di antaranya dibebankan kepada jemaah haji sebesar Rp 69 juta. Sementara 30 persen sisanya ditanggung oleh dana nilai manfaat sebesar Rp 29,7 juta. Jika usulan itu disetujui, kenaikan biaya haji tahun ini melonjak 73,43 persen dari tahun lalu yang hanya sebesar Rp 39,9 juta.

Biaya haji di Indonesia terbagi menjadi dua jenis:

  1. Haji Reguler: Biaya haji reguler di Indonesia adalah Rp 69 juta (subsidi Rp 29 juta dan masih dalam usulan).
  2. Haji Khusus: Biaya haji khusus sebesar Rp 135 juta (tanpa subsidi dan tergantung biro perjalanan).

2. Biaya Haji Malaysia

Malaysia, sebagai negara serumpun dengan penduduk mayoritas Muslim, juga memiliki sistem penyelenggaraan haji yang baik. Pemerintah Malaysia menetapkan biaya haji warganya menjadi dua golongan:

  1. B40 (Bottom40): Penduduk dengan pendapatan 40 persen terbawah. Biaya haji kelompok B40 sebesar Rp 38,74 juta (subsidi Rp 62,13 juta).
  2. Non-B40: Penduduk kategori pendapatan di atasnya. Biaya haji non-B40 adalah Rp 45,8 juta (subsidi Rp 55,07 juta). Sementara total biaya haji penetapan tanpa subsidi adalah Rp 100,87 juta.
BACA JUGA:   Perbandingan Prosesor Unisoc dan MediaTek: Mana yang Lebih Unggul?

Secara keseluruhan, besaran total biaya haji di Malaysia dan Indonesia relatif sama, yakni sekitar Rp 100 juta. Namun, ongkos haji Malaysia lebih besar (Rp 100,87 juta) dibandingkan Indonesia jika menggunakan skema usulan 2023 (Rp 98,89 juta). Meskipun demikian, penduduk Malaysia membayar jumlah besaran jauh lebih kecil karena subsidi jumbo dari Pemerintah setidaknya lebih dari 50 persen.

3. Kesimpulan

Perbandingan biaya haji antara Indonesia dan Malaysia menunjukkan bahwa meskipun besaran total biaya haji relatif sama, skema subsidi di Malaysia membuat penduduknya membayar lebih sedikit. Keduanya memiliki sistem yang berbeda, namun tujuan yang sama: memastikan umat Muslim dapat menunaikan ibadah haji dengan lancar dan nyaman.

Also Read

Bagikan:

Tags