Poco M3 Pro 5G, meskipun menawarkan spesifikasi yang menarik di kelas harga menengah, bukanlah perangkat yang sempurna. Beberapa kekurangannya, meskipun mungkin dapat diterima oleh sebagian pengguna, perlu dipertimbangkan sebelum membeli. Artikel ini akan menganalisis secara detail berbagai kelemahan Poco M3 Pro 5G berdasarkan informasi dan review dari berbagai sumber online terpercaya.
1. Kualitas Kamera yang Kurang Konsisten
Salah satu kritik paling umum terhadap Poco M3 Pro 5G adalah kualitas kameranya yang kurang konsisten. Meskipun memiliki konfigurasi tiga kamera belakang (48MP utama, 2MP makro, dan 2MP depth sensor), performanya seringkali dianggap mengecewakan, terutama dalam kondisi pencahayaan kurang ideal. Banyak review online mencatat bahwa foto yang dihasilkan seringkali kurang detail, noise tinggi, dan dynamic range yang terbatas. Dalam kondisi low-light, performanya semakin menurun, menghasilkan gambar yang buram dan penuh noise. Meskipun kemampuan perekaman video 1080p pada 30fps ada, kualitasnya juga tidak istimewa dan kurang stabil. Perbandingan dengan ponsel lain di kelas harga yang sama seringkali menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan dalam hal kualitas gambar dan video. Sumber-sumber seperti GSM Arena, DxOMark (jika tersedia skornya), dan berbagai review YouTube menunjukkan konsistensi kritik ini. Pengguna juga sering mengeluhkan kurangnya fitur-fitur canggih seperti OIS (Optical Image Stabilization) yang dapat meningkatkan kualitas gambar dan video, terutama saat pengambilan gambar dalam kondisi bergerak.
2. Performa yang Terkadang Lambat dan Terbatas
Meskipun ditenagai oleh prosesor MediaTek Dimensity 700 5G, Poco M3 Pro 5G terkadang mengalami lag dan penurunan performa, terutama saat menjalankan aplikasi yang berat atau multitasking. Hal ini bisa disebabkan oleh optimasi perangkat lunak yang kurang maksimal atau RAM yang hanya 4GB pada beberapa varian. Review dari berbagai situs teknologi dan forum pengguna online sering menyebutkan masalah ini, khususnya ketika menjalankan game yang menuntut grafis tinggi. Beberapa pengguna melaporkan stuttering dan frame rate drop yang mengganggu pengalaman bermain game. Memori internal yang terbatas juga menjadi masalah bagi pengguna yang banyak menyimpan data, aplikasi, dan media. Meskipun tersedia varian dengan RAM 6GB, masih banyak pengguna yang melaporkan masalah performa, yang menunjukkan bahwa masalahnya mungkin tidak sepenuhnya disebabkan oleh keterbatasan RAM. Optimasi sistem operasi juga berperan penting dalam hal ini, dan beberapa pengguna melaporkan perbaikan setelah update sistem operasi.
3. Desain dan Material yang Terasa Ringan dan Kurang Premium
Poco M3 Pro 5G memiliki desain yang relatif sederhana dan menggunakan material plastik. Meskipun ringan dan nyaman digenggam, beberapa pengguna merasa desainnya kurang premium dibandingkan dengan kompetitor di kelas harga yang sama yang mungkin menggunakan material logam atau kaca. Rasa ‘murah’ ini juga bisa dirasakan dari tekstur plastiknya yang cenderung licin dan rentan terhadap goresan. Review online seringkali membandingkan desainnya dengan ponsel lain yang memiliki finishing lebih berkualitas. Kurangnya keunikan dalam desain juga menjadi poin negatif, karena tampak mirip dengan beberapa ponsel lain di pasaran. Bagi pengguna yang menghargai estetika dan kualitas bahan, kekurangan ini mungkin menjadi pertimbangan penting.
4. Umur Baterai yang Cukup, Tapi Tidak Luar Biasa
Poco M3 Pro 5G dilengkapi dengan baterai berkapasitas 5000mAh yang umumnya dianggap cukup untuk penggunaan sehari-hari. Namun, review pengguna menunjukkan bahwa daya tahan baterai tidak luar biasa dan tergantung pada intensitas penggunaan. Penggunaan intensif, seperti bermain game atau streaming video, dapat menguras baterai dengan cepat. Kecepatan pengisian daya juga bukan yang tercepat di kelasnya, yang berarti pengguna perlu meluangkan waktu lebih lama untuk mengisi daya penuh. Meskipun kapasitas baterai besar, optimasi perangkat lunak dan penggunaan prosesor yang efisien juga berperan dalam menentukan daya tahan baterai. Perbandingan dengan kompetitor yang memiliki fitur penghemat daya yang lebih baik menunjukkan perbedaan dalam durasi penggunaan.
5. Speaker yang Terbatas Kualitasnya
Kualitas suara dari speaker tunggal Poco M3 Pro 5G juga menjadi salah satu kekurangannya. Suara yang dihasilkan dianggap kurang jernih dan volume maksimalnya juga tidak terlalu tinggi. Pengalaman mendengarkan musik atau menonton video mungkin kurang optimal dibandingkan dengan ponsel yang memiliki sistem speaker stereo atau speaker dengan kualitas yang lebih baik. Review di berbagai platform online menunjukkan kekhawatiran pengguna mengenai hal ini. Bagi pengguna yang sering mendengarkan musik atau menonton video melalui speaker ponsel, kekurangan ini perlu dipertimbangkan.
6. Software dan Pembaruan Perangkat Lunak
Meskipun Poco M3 Pro 5G diluncurkan dengan MIUI 12 berbasis Android 11, kecepatan dan konsistensi pembaruan perangkat lunak menjadi perhatian. Beberapa pengguna melaporkan pengalaman yang kurang memuaskan dengan pembaruan sistem operasi dan keamanan. Kurangnya update yang cepat dan konsisten dapat berdampak pada keamanan dan fitur-fitur terbaru yang mungkin tidak tersedia. Ini sangat penting karena pembaruan software tidak hanya memperbaiki bug, tetapi juga menambahkan fitur keamanan yang penting untuk melindungi data pengguna dari ancaman keamanan yang berkembang. Review dan diskusi di forum online seringkali membahas masalah terkait dengan update software dan dukungan jangka panjang dari produsen. Kepastian update sistem operasi Android yang lebih baru juga menjadi pertimbangan penting bagi pengguna yang menginginkan perangkat yang tetap relevan dalam jangka waktu yang lebih lama.