Cara Install Linux Server

Doni Kwandi

Linux server adalah tulang punggung dari banyak infrastruktur digital modern, mulai dari hosting website hingga menjalankan aplikasi kompleks. Fleksibilitas, stabilitas, dan keamanannya menjadikan Linux pilihan utama bagi banyak organisasi dan individu. Artikel ini akan memberikan panduan komprehensif tentang cara menginstal Linux server, mencakup berbagai distribusi populer dan langkah-langkah penting yang perlu Anda ketahui.

1. Memilih Distribusi Linux yang Tepat untuk Server Anda

Langkah pertama dalam menginstal Linux server adalah memilih distribusi (distro) yang tepat. Ada banyak pilihan yang tersedia, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri. Beberapa distribusi Linux yang paling populer untuk server meliputi:

  • Ubuntu Server: Dikenal dengan kemudahan penggunaannya, komunitas yang besar, dan dukungan yang luas. Ubuntu Server adalah pilihan yang baik untuk pemula dan pengguna berpengalaman. Ubuntu memiliki rilis LTS (Long Term Support) yang memberikan pembaruan keamanan dan pemeliharaan selama lima tahun, menjadikannya stabil dan andal untuk penggunaan jangka panjang.
  • CentOS Stream/Red Hat Enterprise Linux (RHEL): CentOS Stream adalah platform pengembangan upstream untuk Red Hat Enterprise Linux (RHEL). RHEL, di sisi lain, adalah distribusi Linux komersial yang dikenal karena stabilitas, keamanan, dan dukungan enterprise-grade. CentOS Stream adalah pilihan populer untuk mereka yang ingin mendapatkan fitur terbaru dan berkontribusi pada pengembangan RHEL. RHEL, karena berbayar, menawarkan dukungan komersial yang sangat penting bagi banyak perusahaan.
  • Debian: Debian adalah distribusi Linux komunitas yang sangat stabil dan dikenal karena komitmennya terhadap prinsip-prinsip perangkat lunak bebas. Debian adalah fondasi dari banyak distribusi lain, termasuk Ubuntu. Debian sangat cocok untuk server yang membutuhkan stabilitas tinggi dan jangka waktu operasional yang panjang.
  • SUSE Linux Enterprise Server (SLES): SLES adalah distribusi Linux komersial yang ditujukan untuk pasar enterprise. SLES dikenal karena fitur-fitur manajemen sistem yang canggih, keamanan yang kuat, dan dukungan yang handal.
  • AlmaLinux: Sebagai pengganti langsung untuk CentOS Linux setelah penghentian siklus hidupnya, AlmaLinux menyediakan alternatif komunitas dan bebas biaya yang didukung oleh CloudLinux Inc. AlmaLinux bertujuan untuk memberikan stabilitas dan kompatibilitas biner dengan RHEL.

Saat memilih distribusi, pertimbangkan faktor-faktor berikut:

  • Keahlian Anda: Jika Anda baru mengenal Linux, Ubuntu Server mungkin merupakan pilihan yang baik karena kemudahan penggunaannya.
  • Kebutuhan Aplikasi: Pastikan distribusi yang Anda pilih mendukung aplikasi yang akan Anda jalankan di server Anda. Beberapa aplikasi mungkin memerlukan versi tertentu dari library atau paket perangkat lunak.
  • Kebutuhan Dukungan: Jika Anda membutuhkan dukungan komersial, pertimbangkan RHEL atau SLES.
  • Persyaratan Stabilitas: Untuk server yang membutuhkan stabilitas tinggi, Debian atau RHEL adalah pilihan yang baik.
  • Biaya: Ubuntu Server, CentOS Stream, Debian, dan AlmaLinux adalah gratis, sementara RHEL dan SLES memerlukan langganan berbayar.
BACA JUGA:   Panduan Lengkap Menyimpan File PNG di Adobe Photoshop: Dari Pengaturan hingga Optimasi

Setelah Anda memilih distribusi, unduh image ISO-nya dari situs web resmi.

2. Mempersiapkan Media Instalasi

Setelah Anda mengunduh image ISO, Anda perlu membuatnya menjadi media instalasi yang dapat digunakan untuk mem-boot server Anda. Ada dua cara utama untuk melakukannya:

  • USB Drive: Ini adalah metode yang paling umum dan direkomendasikan. Anda dapat menggunakan alat seperti Rufus (untuk Windows), Etcher (untuk Windows, macOS, dan Linux), atau dd (untuk Linux) untuk menulis image ISO ke USB drive.
  • DVD: Jika server Anda masih memiliki drive DVD, Anda dapat membakar image ISO ke DVD menggunakan perangkat lunak pembakar DVD.

Pastikan USB drive atau DVD Anda dapat di-boot dari BIOS/UEFI server Anda. Anda mungkin perlu mengubah urutan boot di pengaturan BIOS/UEFI agar USB drive atau DVD drive menjadi prioritas.

3. Memulai Proses Instalasi

Setelah Anda menyiapkan media instalasi, masukkan ke dalam server Anda dan nyalakan. Server Anda akan boot dari media instalasi dan memulai proses instalasi. Langkah-langkah instalasi bervariasi sedikit tergantung pada distribusi yang Anda pilih, tetapi proses dasarnya umumnya sama:

  1. Pilih Bahasa: Pilih bahasa yang Anda inginkan untuk proses instalasi.
  2. Konfigurasi Keyboard: Pilih tata letak keyboard Anda.
  3. Konfigurasi Jaringan: Konfigurasikan pengaturan jaringan Anda. Anda dapat menggunakan DHCP untuk mendapatkan alamat IP secara otomatis atau mengkonfigurasi alamat IP statis. Penting untuk mengkonfigurasi jaringan dengan benar agar server Anda dapat terhubung ke internet atau jaringan lokal Anda. Pastikan Anda memiliki informasi yang benar tentang alamat IP, subnet mask, gateway, dan server DNS Anda.
  4. Konfigurasi Partisi: Ini adalah langkah penting yang menentukan bagaimana hard drive Anda akan dipartisi. Anda dapat memilih untuk menggunakan partisi otomatis atau membuat partisi kustom. Jika Anda baru mengenal Linux, menggunakan partisi otomatis adalah pilihan yang lebih mudah. Namun, jika Anda memiliki kebutuhan khusus, seperti memisahkan /home atau /var ke partisi yang berbeda, Anda dapat membuat partisi kustom. Pastikan Anda membuat partisi minimal untuk:
    • / (root): Partisi utama tempat sistem operasi diinstal.
    • swap: Digunakan sebagai memori virtual ketika RAM fisik penuh.
  5. Buat Akun Pengguna: Buat akun pengguna dengan nama pengguna dan kata sandi yang kuat. Pastikan Anda mengingat nama pengguna dan kata sandi ini karena Anda akan membutuhkannya untuk masuk ke server Anda setelah instalasi selesai. Sebaiknya buat pengguna yang bukan ‘root’ untuk penggunaan sehari-hari dan gunakan sudo untuk tugas administratif.
  6. Pilih Paket Perangkat Lunak: Beberapa distribusi memungkinkan Anda memilih paket perangkat lunak tambahan untuk diinstal selama proses instalasi. Anda dapat memilih paket perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan Anda, seperti server web, database server, atau alat pengembangan.
  7. Mulai Instalasi: Setelah Anda mengkonfigurasi semua pengaturan yang diperlukan, mulai instalasi. Proses instalasi akan menyalin file-file dari media instalasi ke hard drive Anda dan mengkonfigurasi sistem operasi. Proses ini dapat memakan waktu beberapa menit hingga beberapa jam, tergantung pada kecepatan perangkat keras Anda dan jumlah paket perangkat lunak yang Anda pilih untuk diinstal.
  8. Reboot: Setelah instalasi selesai, reboot server Anda. Server Anda akan boot ke sistem operasi Linux yang baru diinstal.
BACA JUGA:   Cara Melihat Pemberitahuan Facebook yang Sudah Lama

4. Konfigurasi Awal Setelah Instalasi

Setelah Anda berhasil menginstal Linux server Anda, ada beberapa langkah konfigurasi awal yang perlu Anda lakukan:

  • Perbarui Sistem: Perbarui sistem Anda untuk memastikan Anda memiliki versi terbaru dari semua paket perangkat lunak. Gunakan perintah berikut:
    • Ubuntu/Debian: sudo apt update && sudo apt upgrade
    • CentOS Stream/RHEL/AlmaLinux: sudo dnf update
    • SUSE: sudo zypper refresh && sudo zypper update
  • Konfigurasi Firewall: Aktifkan dan konfigurasi firewall untuk melindungi server Anda dari akses yang tidak sah. ufw (Uncomplicated Firewall) adalah firewall yang mudah digunakan untuk Ubuntu dan Debian. firewalld adalah firewall yang lebih canggih yang digunakan oleh CentOS Stream, RHEL, AlmaLinux, dan SUSE.
    • Ubuntu/Debian (UFW): sudo ufw enable && sudo ufw allow ssh
    • CentOS Stream/RHEL/AlmaLinux (Firewalld): sudo systemctl start firewalld && sudo systemctl enable firewalld && sudo firewall-cmd --permanent --add-service=ssh && sudo firewall-cmd --reload
  • Konfigurasi SSH: Konfigurasikan SSH (Secure Shell) untuk memungkinkan Anda mengakses server Anda dari jarak jauh. Ubah port SSH default (22) ke port yang berbeda untuk meningkatkan keamanan. Nonaktifkan autentikasi kata sandi dan gunakan autentikasi kunci publik sebagai gantinya. Pastikan Anda memiliki kunci SSH yang aman dan simpan dengan aman di komputer lokal Anda.
  • Instal Alat Tambahan: Instal alat tambahan yang Anda butuhkan untuk mengelola server Anda, seperti alat pemantauan sistem, editor teks, atau alat manajemen database.
  • Konfigurasi Timezone: Konfigurasikan zona waktu yang benar untuk server Anda.
    • sudo timedatectl set-timezone Asia/Jakarta (Contoh: Jakarta)

5. Keamanan Server

Keamanan server adalah aspek penting dari pengelolaan server Linux. Berikut adalah beberapa praktik terbaik untuk mengamankan server Anda:

  • Gunakan Kata Sandi yang Kuat: Gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk semua akun pengguna. Sebaiknya gunakan password manager untuk menghasilkan dan menyimpan kata sandi yang kuat.
  • Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA): Aktifkan 2FA untuk akun pengguna yang paling penting, seperti akun root dan akun administrator.
  • Selalu Perbarui Sistem: Selalu perbarui sistem Anda dengan pembaruan keamanan terbaru.
  • Gunakan Firewall: Gunakan firewall untuk membatasi akses ke server Anda.
  • Nonaktifkan Layanan yang Tidak Digunakan: Nonaktifkan layanan yang tidak Anda gunakan untuk mengurangi permukaan serangan server Anda.
  • Pantau Log Server: Pantau log server Anda secara teratur untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan.
  • Gunakan Intrusion Detection System (IDS): Gunakan IDS untuk mendeteksi dan mencegah intrusi ke server Anda.
  • Backup Data Secara Teratur: Backup data server Anda secara teratur untuk melindungi diri dari kehilangan data.
  • Pertimbangkan Penggunaan SELinux atau AppArmor: Ini adalah modul keamanan kernel yang memberikan kontrol akses mandatory (MAC) untuk meningkatkan keamanan sistem.
BACA JUGA:   Cara Mengatasi IMEI yang Terblokir

6. Menginstal dan Mengkonfigurasi Layanan (Contoh: Web Server)

Setelah server Anda aman dan terkonfigurasi, Anda dapat mulai menginstal dan mengkonfigurasi layanan yang Anda butuhkan. Sebagai contoh, mari kita instal dan konfigurasikan web server Apache:

  • Instal Apache:
    • Ubuntu/Debian: sudo apt install apache2
    • CentOS Stream/RHEL/AlmaLinux: sudo dnf install httpd
    • SUSE: sudo zypper install apache2
  • Aktifkan dan Mulai Apache:
    • Ubuntu/Debian: sudo systemctl enable apache2 && sudo systemctl start apache2
    • CentOS Stream/RHEL/AlmaLinux: sudo systemctl enable httpd && sudo systemctl start httpd
    • SUSE: sudo systemctl enable apache2 && sudo systemctl start apache2
  • Konfigurasi Firewall:
    • Ubuntu/Debian (UFW): sudo ufw allow 'Apache Full'
    • CentOS Stream/RHEL/AlmaLinux (Firewalld): sudo firewall-cmd --permanent --add-service=http && sudo firewall-cmd --permanent --add-service=https && sudo firewall-cmd --reload
  • Uji Web Server: Buka browser web Anda dan masukkan alamat IP server Anda. Anda akan melihat halaman default Apache.
  • Konfigurasi Virtual Host: Konfigurasikan virtual host untuk menghosting beberapa situs web di server Anda. Virtual host memungkinkan Anda mengasosiasikan nama domain yang berbeda dengan direktori yang berbeda di server Anda. Edit file konfigurasi virtual host Apache dan tambahkan konfigurasi untuk setiap situs web yang ingin Anda host.

Ini hanyalah contoh dasar. Proses menginstal dan mengkonfigurasi layanan lain (seperti database server, mail server, atau DNS server) akan berbeda tergantung pada layanan dan distribusi Linux yang Anda gunakan. Selalu merujuk pada dokumentasi resmi untuk langkah-langkah konfigurasi yang spesifik.

Also Read

Bagikan: