Cara Install Dual Boot Windows Dan Linux

Lola Hastika

Memiliki sistem operasi ganda (dual boot) pada komputer Anda, yaitu Windows dan Linux, menawarkan fleksibilitas yang tak tertandingi. Anda dapat menikmati keunggulan Windows untuk aplikasi tertentu, game, atau kompatibilitas perangkat keras yang lebih baik, sementara Linux memberi Anda kebebasan, keamanan, dan performa yang luar biasa, terutama untuk pengembangan perangkat lunak, server, atau tugas-tugas komputasi yang intensif. Artikel ini akan memandu Anda melalui proses instalasi dual boot Windows dan Linux secara detail, memastikan pengalaman yang lancar dan sukses.

1. Persiapan Awal: Sebelum Melangkah Lebih Jauh

Sebelum memulai proses instalasi, ada beberapa persiapan penting yang harus dilakukan untuk menghindari masalah yang tidak diinginkan dan memastikan kelancaran proses.

  • Backup Data: Ini adalah langkah paling krusial. Selalu backup semua data penting Anda (dokumen, foto, video, dan file lainnya) ke media penyimpanan eksternal (hard drive eksternal, flash drive, atau layanan cloud). Proses instalasi sistem operasi melibatkan modifikasi partisi hard drive, dan risiko kehilangan data selalu ada. Lebih baik mencegah daripada menyesal.

  • Pilih Distribusi Linux (Distro): Linux hadir dalam berbagai "rasa" yang disebut distribusi (distro). Beberapa distro populer yang ramah pemula termasuk Ubuntu, Linux Mint, dan Pop!_OS. Setiap distro memiliki tampilan antarmuka, aplikasi bawaan, dan filosofi yang sedikit berbeda. Lakukan riset singkat untuk menentukan distro mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda. Ubuntu seringkali menjadi pilihan yang baik untuk pemula karena komunitasnya yang besar dan dukungan yang luas.

  • Unduh ISO Linux: Setelah memilih distro, unduh file ISO (image disc) dari situs web resmi distro tersebut. Pastikan Anda mengunduh versi yang sesuai dengan arsitektur komputer Anda (biasanya 64-bit).

  • Buat Media Instalasi (USB/DVD): Anda memerlukan media instalasi untuk boot ke lingkungan instalasi Linux. Anda dapat menggunakan USB flash drive atau DVD. Ada banyak alat gratis yang tersedia untuk membuat media instalasi dari file ISO, seperti Rufus (untuk Windows), Etcher (tersedia untuk Windows, macOS, dan Linux), atau Ventoy (yang memungkinkan Anda meletakkan beberapa file ISO pada satu USB drive).

  • Cek Kompatibilitas Perangkat Keras: Meskipun sebagian besar perangkat keras modern kompatibel dengan Linux, ada baiknya untuk memeriksa kompatibilitas perangkat keras Anda, terutama kartu grafis dan Wi-Fi adapter. Kunjungi situs web distro yang Anda pilih atau forum komunitas untuk mencari informasi tentang kompatibilitas.

  • Ukur Partisi Windows yang Tersedia: Anda memerlukan ruang yang cukup pada hard drive Anda untuk menginstal Linux. Tentukan berapa banyak ruang yang ingin Anda alokasikan untuk Linux. Minimal 20GB direkomendasikan, tetapi 50GB atau lebih ideal jika Anda berencana untuk menggunakan Linux untuk aplikasi berat atau menyimpan banyak file. Catat drive mana Windows terinstal (biasanya C:) dan berapa banyak ruang kosong yang tersedia.

  • Nonaktifkan Fast Startup di Windows: Fitur Fast Startup di Windows dapat menyebabkan masalah saat dual booting dengan Linux. Untuk menonaktifkannya, buka Control Panel, pilih "Power Options", lalu "Choose what the power buttons do". Klik "Change settings that are currently unavailable" dan hapus centang pada "Turn on fast startup (recommended)".

BACA JUGA:   Cara Cek IMEI pada iPhone

2. Konfigurasi BIOS/UEFI: Mengatur Boot Order

BIOS (Basic Input/Output System) atau UEFI (Unified Extensible Firmware Interface) adalah perangkat lunak yang berjalan pertama kali saat komputer Anda dihidupkan. Anda perlu masuk ke pengaturan BIOS/UEFI untuk mengubah boot order, memastikan komputer Anda boot dari media instalasi Linux (USB/DVD) yang telah Anda buat.

  • Akses BIOS/UEFI: Cara mengakses pengaturan BIOS/UEFI bervariasi tergantung pada produsen komputer Anda. Umumnya, Anda perlu menekan tombol seperti Del, F2, F12, Esc, atau tombol lainnya saat komputer Anda mulai. Layar splash saat startup biasanya akan menampilkan tombol mana yang harus ditekan.

  • Ubah Boot Order: Di pengaturan BIOS/UEFI, cari opsi "Boot Order" atau "Boot Priority". Ubah urutan agar media instalasi Linux (USB/DVD) berada di urutan pertama. Ini akan memastikan komputer Anda mencoba boot dari media instalasi sebelum mencoba boot dari hard drive.

  • Aktifkan UEFI/Legacy Boot Mode (Jika Diperlukan): Beberapa distro Linux mungkin memerlukan mode boot UEFI diaktifkan. Periksa dokumentasi distro Anda untuk mengetahui persyaratan mode boot.

  • Simpan Perubahan dan Keluar: Setelah mengubah boot order, simpan perubahan dan keluar dari pengaturan BIOS/UEFI. Komputer Anda akan restart.

3. Boot dari Media Instalasi Linux: Memulai Proses Instalasi

Setelah mengatur boot order di BIOS/UEFI, komputer Anda akan boot dari media instalasi Linux yang Anda buat. Ini akan membawa Anda ke lingkungan live Linux, yang memungkinkan Anda mencoba Linux tanpa menginstalnya di hard drive Anda.

  • Pilih Opsi Instalasi: Di lingkungan live Linux, Anda akan melihat opsi untuk mencoba Linux atau menginstalnya. Pilih opsi untuk menginstal Linux.

  • Pilih Bahasa dan Lokasi: Ikuti petunjuk di layar untuk memilih bahasa dan lokasi Anda.

BACA JUGA:   Cara Menampilkan Layar Hp Ke Hp Lain Tanpa Internet

4. Partisi Hard Drive: Membuat Ruang untuk Linux

Bagian ini adalah yang paling penting dan berpotensi berisiko. Lakukan dengan hati-hati. Anda perlu mempartisi hard drive Anda untuk membuat ruang bagi Linux. Ada dua opsi utama:

  • Instal Bersama Windows (Alongside Windows): Ini adalah opsi yang paling umum. Installer Linux akan mendeteksi instalasi Windows Anda dan menawarkan untuk membuat partisi baru untuk Linux di ruang kosong yang tersedia. Installer biasanya akan menawarkan untuk mengecilkan partisi Windows untuk membuat ruang.

  • Partisi Manual: Opsi ini memberi Anda kontrol penuh atas bagaimana hard drive Anda dipartisi. Ini direkomendasikan untuk pengguna yang lebih berpengalaman. Anda perlu membuat setidaknya dua partisi:

    • / (Root): Partisi ini akan berisi sistem operasi Linux dan aplikasi Anda. Minimal 20GB, tetapi 50GB atau lebih direkomendasikan.
    • Swap: Partisi ini digunakan sebagai memori virtual. Ukuran swap yang direkomendasikan tergantung pada jumlah RAM Anda. Umumnya, ukuran swap sama dengan RAM jika RAM Anda kurang dari 8GB, atau setengah dari RAM jika RAM Anda lebih dari 8GB.

    Anda juga dapat membuat partisi terpisah untuk /home, yang akan menyimpan file pribadi Anda (dokumen, foto, video). Ini memungkinkan Anda untuk menginstal ulang Linux tanpa kehilangan file pribadi Anda.

Langkah-langkah Partisi Manual (Contoh dengan GParted):

  1. Identifikasi Partisi Windows: Pastikan Anda tahu partisi mana yang merupakan partisi Windows Anda (biasanya C:). Hati-hati agar tidak menghapus partisi Windows Anda.
  2. Buat Ruang Kosong: Jika tidak ada ruang kosong yang tersedia, Anda perlu mengecilkan partisi Windows Anda. Klik kanan pada partisi Windows dan pilih "Resize/Move". Seret panah untuk mengecilkan partisi. Pastikan Anda menyisakan cukup ruang untuk Windows agar berfungsi dengan baik.
  3. Buat Partisi Baru: Klik kanan pada ruang kosong dan pilih "New".
  4. Buat Partisi Root (/): Atur "File system" ke "ext4" dan "Mount point" ke "/".
  5. Buat Partisi Swap: Atur "File system" ke "swap".
  6. Terapkan Perubahan: Setelah Anda membuat semua partisi yang diperlukan, klik tombol "Apply" untuk menulis perubahan ke hard drive.
BACA JUGA:   Cara Mengaktifkan Javascript Di Browser

5. Instalasi Linux: Menyalin File dan Konfigurasi Sistem

Setelah Anda mempartisi hard drive, installer Linux akan mulai menyalin file ke partisi Linux Anda dan mengkonfigurasi sistem.

  • Konfigurasi Pengguna: Anda akan diminta untuk membuat akun pengguna dengan nama pengguna dan kata sandi.

  • Konfigurasi Network: Anda mungkin diminta untuk mengkonfigurasi jaringan Anda (Wi-Fi atau Ethernet).

  • Instal GRUB Bootloader: GRUB (Grand Unified Bootloader) adalah program yang memungkinkan Anda memilih sistem operasi mana yang ingin Anda boot saat komputer Anda dihidupkan. Installer Linux biasanya akan menginstal GRUB ke Master Boot Record (MBR) atau EFI System Partition (ESP). Pastikan GRUB diinstal ke drive yang benar.

  • Tunggu Proses Instalasi Selesai: Proses instalasi dapat memakan waktu beberapa menit hingga beberapa jam, tergantung pada kecepatan komputer Anda.

6. Restart dan Uji Dual Boot: Memverifikasi Instalasi

Setelah proses instalasi selesai, Anda akan diminta untuk restart komputer Anda.

  • Pilih Sistem Operasi: Saat komputer Anda restart, Anda akan melihat menu GRUB, yang memungkinkan Anda memilih sistem operasi mana yang ingin Anda boot: Windows atau Linux.

  • Boot ke Windows dan Linux: Boot ke kedua sistem operasi untuk memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik.

  • Konfigurasi GRUB (Jika Diperlukan): Jika Windows tidak muncul di menu GRUB, atau jika urutan boot salah, Anda mungkin perlu mengkonfigurasi GRUB secara manual. Ada banyak tutorial online tentang cara mengkonfigurasi GRUB.

Selamat! Anda telah berhasil menginstal dual boot Windows dan Linux. Sekarang Anda dapat menikmati keunggulan kedua sistem operasi pada komputer Anda.

Also Read

Bagikan: