Cara Cek Email Aman atau Tidak

Fani Fiska

Email adalah salah satu alat komunikasi yang paling umum digunakan di era digital ini. Namun, dengan meningkatnya ancaman keamanan siber, penting untuk memastikan bahwa email yang kita terima dan kirim aman dari ancaman seperti phishing, malware, dan kebocoran data. Artikel ini akan membahas berbagai cara untuk memeriksa apakah email Anda aman atau tidak.

1. Memeriksa Alamat Pengirim

Langkah pertama dalam memeriksa keamanan email adalah dengan memeriksa alamat pengirim. Seringkali, email palsu atau phishing menggunakan alamat yang mirip dengan alamat email asli dari perusahaan atau individu yang dikenal. Misalnya, email dari "[email protected]" adalah sah, tetapi email dari "[email protected]" mungkin adalah penipuan. Perhatikan juga kesalahan ejaan atau penggunaan karakter yang mirip untuk menipu penerima, seperti mengganti huruf "m" dengan "rn" untuk membuatnya terlihat seperti "m".

2. Memeriksa Alamat Balas Ke

Selain memeriksa alamat pengirim, penting juga untuk memeriksa alamat "Balas Ke" (Reply-To). Email penipuan sering kali menggunakan alamat "Balas Ke" yang berbeda dari alamat pengirim untuk mengelabui penerima. Jika Anda menerima email yang meminta Anda untuk membalas ke alamat yang berbeda, ini bisa menjadi tanda bahwa email tersebut tidak aman.

3. Memeriksa Header Email

Header email mengandung informasi penting tentang asal dan perjalanan email tersebut. Ada tiga teknologi keamanan utama yang digunakan untuk memverifikasi email: SPF (Sender Policy Framework), DKIM (DomainKeys Identified Mail), dan DMARC (Domain-based Message Authentication, Reporting & Conformance). Teknologi ini membantu memeriksa apakah email benar-benar berasal dari pengirim yang sah atau dari scammer. Untuk memeriksa header email, klik tiga titik di sudut kanan atas email yang mencurigakan dan pilih "Tampilkan Asli" atau "Show Original".

BACA JUGA:   Cara Menemukan Smartphone yang Hilang

4. Menggunakan Layanan Pemeriksaan Keamanan Email

Ada beberapa layanan online yang dapat membantu Anda memeriksa apakah email Anda telah bocor atau tidak. Situs seperti Periksa Data dan Avast Hack Check memungkinkan Anda memasukkan alamat email dan memeriksa apakah email tersebut telah terlibat dalam kebocoran data. Jika email Anda terdeteksi pernah bocor, segera ganti kata sandi dan pertimbangkan untuk menggunakan kombinasi huruf, angka, dan simbol untuk meningkatkan keamanan.

5. Mengaktifkan Verifikasi Dua Langkah

Verifikasi dua langkah (2FA) adalah lapisan tambahan keamanan yang sangat efektif. Dengan mengaktifkan 2FA, Anda memerlukan dua bentuk identifikasi untuk mengakses akun email Anda: kata sandi dan kode verifikasi yang dikirim ke perangkat lain atau aplikasi autentikator. Ini membuat lebih sulit bagi penyerang untuk mengakses akun Anda meskipun mereka memiliki kata sandi Anda.

6. Menggunakan Password Manager

Menggunakan password manager dapat membantu Anda mengelola dan menyimpan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun email Anda. Password manager juga dapat menghasilkan kata sandi yang kompleks dan sulit ditebak, sehingga meningkatkan keamanan akun email Anda.

7. Menghindari Tautan dan Lampiran Mencurigakan

Salah satu cara paling umum untuk menyebarkan malware adalah melalui tautan dan lampiran dalam email. Jika Anda menerima email dari pengirim yang tidak dikenal atau email yang tampak mencurigakan, hindari mengklik tautan atau membuka lampiran tersebut. Selalu periksa tautan dengan mengarahkan kursor ke atasnya untuk melihat URL sebenarnya sebelum mengklik.

8. Memperbarui Perangkat Lunak Keamanan

Pastikan perangkat lunak keamanan Anda selalu diperbarui. Perangkat lunak antivirus dan anti-malware yang diperbarui dapat membantu mendeteksi dan memblokir ancaman sebelum mereka dapat merusak sistem Anda. Selain itu, pastikan sistem operasi dan aplikasi email Anda juga selalu diperbarui untuk mendapatkan patch keamanan terbaru.

BACA JUGA:   Telefon Pintar Bawah RM200: Panduan Lengkap Memilih dan Ciri-ciri yang Perlu Dipertimbangkan

9. Menggunakan Email Masking

Email masking adalah teknik yang digunakan untuk menyembunyikan alamat email asli Anda dengan menggunakan alamat email sementara atau alias. Ini dapat membantu melindungi privasi Anda dan mengurangi risiko email Anda digunakan untuk tujuan penipuan atau spam.

10. Meminta Pertanggungjawaban dari Pengelola Data

Jika Anda menemukan bahwa data email Anda telah bocor, penting untuk meminta pertanggungjawaban dari pengelola data pribadi Anda dan pihak regulator. Mereka harus transparan tentang insiden kebocoran data dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat meningkatkan keamanan email Anda dan melindungi diri dari berbagai ancaman siber. Selalu waspada dan berhati-hati dalam mengelola email Anda untuk menjaga informasi pribadi dan data sensitif tetap aman.

: Periksa Data
: Bisnis.com
: Kompas.tv

Also Read

Bagikan: