Indonesia dan Malaysia, dua negara tetangga di Asia Tenggara, memiliki sejarah dan karakteristik yang berbeda. Salah satu aspek yang menarik untuk dibandingkan adalah utang kedua negara. Dalam artikel ini, kita akan memeriksa perbandingan utang Indonesia dan Malaysia dari berbagai sudut pandang.
1. Pengantar
Utang adalah instrumen keuangan yang digunakan oleh pemerintah untuk membiayai proyek-proyek pembangunan, infrastruktur, dan kebijakan ekonomi. Namun, terlalu banyak utang dapat menjadi beban bagi perekonomian suatu negara.
2. Utang Malaysia
Menurut laman resmi Bank Negara Malaysia (BNM), total utang pemerintah Malaysia per Juli 2020 tercatat sebesar RM 823,79 miliar atau setara dengan Rp 2.839 triliun. Rinciannya adalah sebagai berikut:
- Utang domestik: RM 631,322 miliar
- Utang luar negeri: RM 192,468 miliar
Pemerintah Malaysia lebih banyak melakukan porsi pinjaman domestik ketimbang utang luar negeri. Ini menunjukkan kebijakan yang berhati-hati dalam mengelola utang.
3. Utang Indonesia
Bank Indonesia mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir Mei 2020 mencapai 404,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 5.868 triliun. Rinciannya adalah sebagai berikut:
- ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral): 194,9 miliar dollar AS
- ULN sektor swasta (termasuk BUMN): 209,9 miliar dollar AS
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat total utang pemerintah hingga April 2020 mencapai Rp 5.172,48 triliun. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, rasio utang terhadap PDB Indonesia meningkat dari 25 persen menjadi 39 persen. Meskipun angka ini lebih rendah daripada Malaysia, tetap perlu diawasi agar tidak melebihi batas yang berisiko.
4. Perbandingan Rasio Utang
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut rasio utang Indonesia terendah di ASEAN, yaitu 40,7 persen PDB pada 2021. Sebagai perbandingan, rasio utang Malaysia saat itu berada di tingkat 66,3 persen PDB. Meskipun Indonesia memiliki rasio utang yang lebih rendah, tetap diperlukan kebijakan yang bijaksana dalam mengelola utang agar pertumbuhan ekonomi tetap berkelanjutan.
5. Kesimpulan
Perbandingan utang Indonesia dan Malaysia menunjukkan perbedaan dalam jumlah utang dan kebijakan pengelolaan utang. Kedua negara harus memastikan bahwa utang digunakan secara efisien untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat.