Rumah subsidi dan rumah komersil adalah dua jenis hunian yang sering ditawarkan oleh developer properti. Keduanya memiliki perbedaan yang perlu diketahui sebelum membeli, terutama bagi generasi milenial yang ingin memiliki rumah sendiri. Berikut adalah beberapa perbedaan rumah subsidi dan rumah komersil yang dapat menjadi pertimbangan.
- Harga. Rumah subsidi dibanderol dengan harga murah, berkisar antara Rp150 juta sampai Rp290 juta tergantung lokasi. Harga ini ditetapkan oleh pemerintah dan didukung oleh bantuan pembiayaan berupa subsidi bunga kredit, subsidi uang muka, atau fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan. Sementara itu, rumah komersil memiliki harga yang bervariasi, mulai dari ratusan juta hingga miliaran rupiah tergantung tipe dan lokasi rumah. Harga ini ditentukan oleh developer properti tanpa bantuan dari pemerintah.
- Peruntukan. Rumah subsidi dikhususkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang memiliki penghasilan kurang dari Rp8 juta per bulan. Ada syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan rumah subsidi, seperti tidak memiliki rumah lain, tidak sedang mengajukan KPR lain, dan bersedia tinggal di rumah tersebut selama lima tahun sebelum menjualnya. Sedangkan rumah komersil diperuntukkan bagi masyarakat umum tanpa batasan penghasilan atau kepemilikan rumah lain.
- Lokasi. Rumah subsidi biasanya terletak di lokasi kurang strategis, jauh dari pusat kota atau fasilitas umum. Hal ini karena lahan yang tersedia untuk membangun rumah subsidi terbatas dan harga tanah di lokasi strategis sangat mahal. Rumah subsidi juga cenderung berada di lingkungan yang padat penduduk dan minim fasilitas. Sebaliknya, rumah komersil biasanya terletak di lokasi strategis, dekat dengan pusat kota atau fasilitas umum. Rumah komersil juga cenderung berada di lingkungan yang lebih asri dan nyaman dengan fasilitas lengkap.
- Luas. Rumah subsidi memiliki luas bangunan dan tanah yang terbatas, yaitu maksimal 36 meter persegi untuk bangunan dan 60 meter persegi untuk tanah. Hal ini bertujuan untuk menekan biaya pembangunan dan memberikan kesempatan kepada lebih banyak orang untuk memiliki rumah. Rumah subsidi juga memiliki desain yang sederhana dan standar tanpa banyak variasi. Sementara itu, rumah komersil memiliki luas bangunan dan tanah yang lebih besar dan bervariasi, tergantung tipe dan harga rumah. Rumah komersil juga memiliki desain yang lebih modern dan menarik dengan banyak pilihan.
- Kualitas. Rumah subsidi dibangun dengan kualitas yang sesuai dengan standar pemerintah, yaitu menggunakan bahan bangunan yang ramah lingkungan, hemat energi, dan tahan gempa. Namun, kualitas rumah subsidi tidak bisa dijamin karena tergantung pada developer properti yang membangunnya. Banyak kasus dimana rumah subsidi mengalami kerusakan atau tidak sesuai dengan spesifikasi yang dijanjikan. Sedangkan rumah komersil dibangun dengan kualitas yang sesuai dengan standar developer properti, yaitu menggunakan bahan bangunan yang berkualitas tinggi, mewah, dan elegan. Kualitas rumah komersil biasanya lebih terjamin karena developer properti bersaing untuk memberikan produk terbaik kepada konsumen.
- Pembiayaan. Rumah subsidi dapat dibeli dengan menggunakan KPR subsidi yang ditawarkan oleh bank penyalur dengan bunga rendah (5% per tahun) dan tenor panjang (hingga 20 tahun). KPR subsidi juga memberikan kemudahan dalam proses pengajuan, persyaratan, dan administrasi. Namun, KPR subsidi memiliki kuota yang terbatas dan tidak semua bank menyediakannya. Sementara itu, rumah komersil dapat dibeli dengan menggunakan KPR komersil yang ditawarkan oleh banyak bank dengan bunga yang bervariasi (mulai dari 7% hingga 12% per tahun) dan tenor yang fleksibel (hingga 25 tahun). KPR komersil juga memberikan banyak pilihan produk dan promo yang menarik. Namun, KPR komersil memiliki proses pengajuan, persyaratan, dan administrasi yang lebih rumit dan ketat.
Demikianlah beberapa perbedaan rumah subsidi dan rumah komersil yang dapat menjadi pertimbangan sebelum membeli rumah. Setiap jenis rumah memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga harus disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan, dan preferensi masing-masing. Semoga bermanfaat!
Sumber: https://www.rumah123.com/panduan-properti/perbedaan-rumah-subsidi-dan-komersil/, https://www.idntimes.com/business/finance/yogama-wisnu-oktyandito/perbedaan-rumah-subsidi-dan-komersil-pahami-sebelum-beli, https://id.theasianparent.com/rumah-subsidi-dan-rumah-komersil, https://berita.99.co/mending-rumah-subsidi-atau-komersil/, https://grandharmoni.id/pilih-rumah-subsidi-atau-komersil-yuk-ketahui-dulu-perbedaannya/.