Keutamaan Diam Daripada Banyak Bicara

Fani Fiska

Dalam Islam, diam adalah salah satu akhlak yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Diam berarti menghindari pembicaraan yang tidak bermanfaat, baik untuk dunia maupun akhirat, dan tidak membalas kata-kata orang yang mencari permusuhan. Diam juga merupakan ibadah yang paling tinggi, karena banyak kesalahan dan dosa yang timbul dari ucapan lisan. Diam juga menunjukkan kematangan dan kebijaksanaan seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain.

Banyak hadis dan perkataan ulama yang menjelaskan keutamaan diam. Misalnya, Rasulullah SAW bersabda: “Diam adalah perhiasaan orang alim, dan penutup bagi orang bodoh.” (HR: Abu Al-Syaikh) Imam Abu Hatim Ibnu Hibban Al-Busti berkata: “Orang yang berakal selayaknya lebih banyak diam daripada bicara, karena betapa banyak orang yang menyesal karena bicara dan sedikit yang menyesal karena diam.” (Raudhah Al-‘Uqala wa Nazhah Al-Fudhala, hlm. 45)

Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam berbicara dan memilih kata-kata yang baik dan bermanfaat. Jika tidak ada hal penting yang perlu disampaikan, lebih baik kita mendengarkan dan mempelajari dari orang lain. Karena mendengar adalah salah satu cara untuk menambah ilmu dan pengalaman. Seperti kata penyair: “Wahai orang yang banyak bicara, kurangilah sedikit. Sungguh engkau telah bicara panjang lebar. Sungguh engkau telah andil dalam keburukan. Sekarang diamlah jika engkau ingin kebaikan…”

BACA JUGA:   Perbandingan Jumlah Penduduk Malaysia dan Indonesia

Also Read

Bagikan:

Tags