BIOS (Basic Input/Output System) adalah perangkat lunak firmware yang tertanam dalam chip motherboard komputer Anda. Ia bertindak sebagai perantara penting antara perangkat keras dan sistem operasi Anda. BIOS bertanggung jawab untuk menginisialisasi komponen perangkat keras saat komputer dinyalakan, dan menyediakan rutinitas tingkat rendah untuk sistem operasi untuk mengakses perangkat keras. Sederhananya, BIOS adalah fondasi dari operasi komputer Anda.
Mengapa Anda perlu mengakses BIOS? Ada berbagai alasan, termasuk:
- Mengubah urutan boot: Mengatur perangkat mana yang pertama kali dicari sistem untuk sistem operasi (misalnya, dari hard drive ke USB). Ini berguna saat menginstal sistem operasi baru.
- Mengaktifkan atau menonaktifkan komponen perangkat keras: Misalnya, mengaktifkan virtualisasi atau menonaktifkan kartu jaringan onboard.
- Mengatur kata sandi BIOS: Menambahkan lapisan keamanan ke komputer Anda.
- Memantau suhu dan voltase sistem: Melacak kesehatan komponen perangkat keras Anda.
- Overclocking (untuk pengguna tingkat lanjut): Meningkatkan kinerja CPU dan RAM (dengan risiko).
- Mengatur tanggal dan waktu sistem: Memastikan tanggal dan waktu komputer Anda akurat.
Artikel ini akan memberikan panduan komprehensif tentang berbagai cara untuk masuk ke BIOS pada laptop dan desktop Acer yang menjalankan Windows 10, beserta tips dan trik untuk mengatasi masalah umum. Karena setiap model Acer mungkin memiliki metode yang sedikit berbeda, kami akan membahas semua kemungkinan.
Metode Utama: Menggunakan Tombol Spesifik Saat Boot
Metode yang paling umum dan sering berhasil adalah menggunakan tombol khusus selama proses boot. Waktu penekanan tombol ini sangat penting; Anda harus menekannya sebelum Windows mulai memuat.
-
Restart atau Matikan Komputer: Mulailah dengan mematikan komputer Anda sepenuhnya. Jika sudah mati, Anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya. Jika menyala, restart komputer Anda.
-
Identifikasi Tombol BIOS yang Tepat: Tombol BIOS yang umum digunakan pada laptop dan desktop Acer adalah F2, Delete (Del), atau F12. Kadang-kadang, kombinasi tombol seperti Fn + F2 juga diperlukan, terutama pada laptop yang lebih baru. Perhatikan bahwa tombol yang tepat bisa berbeda tergantung pada model Acer Anda. Jika Anda tidak yakin, coba lihat panduan pengguna Acer Anda atau cari di internet dengan model spesifik Anda.
-
Tekan Tombol BIOS Berulang Kali Saat Boot: Setelah Anda menekan tombol power, segera mulai menekan tombol BIOS yang relevan secara berulang-ulang. Jangan menahannya; tekan dan lepaskan berulang kali sampai layar BIOS muncul. Interval penekanan yang disarankan adalah sekitar satu detik.
-
Masuk ke BIOS: Jika berhasil, Anda akan melihat layar BIOS. Layar ini biasanya memiliki antarmuka berbasis teks dan berwarna biru atau abu-abu. Gunakan tombol panah untuk menavigasi dan tombol Enter untuk memilih opsi.
Tips:
- Kecepatan adalah Kunci: Proses POST (Power-On Self Test) dan booting Windows 10 sangat cepat. Anda harus bereaksi cepat untuk menekan tombol BIOS sebelum Windows mulai memuat.
- Coba Beberapa Kali: Jika Anda tidak berhasil pada percobaan pertama, jangan menyerah. Coba lagi. Mungkin perlu beberapa kali percobaan untuk mendapatkan waktu yang tepat.
- Periksa Manual: Jika Anda masih tidak yakin tombol mana yang benar, periksa manual untuk model Acer spesifik Anda.
Memanfaatkan Fitur Startup Tingkat Lanjut Windows 10
Jika Anda kesulitan mengakses BIOS dengan menekan tombol selama boot, Windows 10 menawarkan cara alternatif melalui opsi startup tingkat lanjut.
-
Akses Pengaturan Pemulihan: Ada beberapa cara untuk mengakses pengaturan pemulihan:
-
Melalui Menu Pengaturan: Klik tombol Start, lalu klik ikon Pengaturan (roda gigi). Pilih "Perbarui & Keamanan," lalu klik "Pemulihan" di panel kiri. Di bawah "Startup lanjutan," klik "Restart sekarang."
-
Melalui Layar Masuk: Tahan tombol Shift sambil mengklik tombol Power di layar masuk Windows, lalu pilih "Restart."
-
Melalui Command Prompt (Admin): Buka Command Prompt sebagai administrator (cari "cmd" di menu Start, klik kanan, dan pilih "Run as administrator"). Ketik perintah
shutdown /r /o /t 0
dan tekan Enter. Ini akan segera memulai ulang komputer Anda ke opsi startup tingkat lanjut.
-
-
Navigasi ke Pengaturan UEFI Firmware: Setelah komputer restart ke opsi startup tingkat lanjut, Anda akan melihat layar "Pilih opsi."
- Pilih "Troubleshoot."
- Pilih "Advanced options."
- Cari dan pilih "UEFI Firmware Settings." (Jika Anda tidak melihat opsi ini, motherboard Anda mungkin tidak mendukung fitur ini, atau fitur tersebut mungkin dinonaktifkan. Coba metode lain.)
-
Restart ke BIOS: Setelah Anda memilih "UEFI Firmware Settings," komputer Anda akan restart secara otomatis dan langsung masuk ke BIOS.
Penting: Opsi "UEFI Firmware Settings" hanya akan tersedia jika komputer Anda menggunakan UEFI (Unified Extensible Firmware Interface) dan bukan BIOS legacy. Sebagian besar komputer modern menggunakan UEFI.
Menonaktifkan Fast Startup di Windows 10
Fitur Fast Startup di Windows 10 dirancang untuk mempercepat proses booting, tetapi sayangnya, ini juga dapat mempersulit masuk ke BIOS. Fast Startup pada dasarnya menempatkan komputer Anda dalam keadaan hibernasi sebagian, yang melewati proses POST BIOS normal.
-
Buka Panel Kontrol: Cari "Panel Kontrol" di menu Start dan buka.
-
Navigasi ke Opsi Daya: Ubah tampilan Panel Kontrol ke "Kategori" (jika belum diatur demikian). Klik "Hardware and Sound," lalu klik "Power Options."
-
Ubah Perilaku Tombol Daya: Di panel kiri, klik "Choose what the power buttons do."
-
Ubah Pengaturan yang Saat Ini Tidak Tersedia: Klik "Change settings that are currently unavailable." Anda mungkin perlu memberikan izin administrator.
-
Hapus Centang "Turn on fast startup (recommended)": Di bagian "Shutdown settings," hapus centang pada kotak di sebelah "Turn on fast startup (recommended)."
-
Simpan Perubahan: Klik "Save changes."
Setelah Anda menonaktifkan Fast Startup, komputer Anda akan melakukan shutdown dan boot secara penuh setiap kali Anda mematikannya dan menghidupkannya, memberikan Anda lebih banyak waktu untuk menekan tombol BIOS selama proses boot.
Menggunakan Aplikasi Acer Care Center (Jika Tersedia)
Beberapa laptop Acer dilengkapi dengan aplikasi Acer Care Center yang terinstal sebelumnya. Aplikasi ini mungkin memiliki opsi untuk mengakses BIOS.
-
Buka Acer Care Center: Cari "Acer Care Center" di menu Start dan buka aplikasinya.
-
Cari Opsi Pemulihan atau Dukungan: Navigasi melalui aplikasi untuk mencari opsi yang terkait dengan pemulihan, dukungan, atau pemecahan masalah.
-
Cari Opsi untuk Masuk ke BIOS: Dalam bagian ini, mungkin ada opsi untuk "Boot ke BIOS" atau serupa. Jika ada, klik opsi tersebut.
-
Ikuti Instruksi: Ikuti petunjuk di layar untuk me-restart komputer Anda dan masuk ke BIOS.
Catatan: Ketersediaan dan lokasi opsi ini dapat bervariasi tergantung pada versi Acer Care Center dan model laptop Anda.
Troubleshooting: Apa yang Harus Dilakukan Jika Masih Gagal
Jika Anda telah mencoba semua metode di atas dan masih tidak dapat masuk ke BIOS, berikut adalah beberapa langkah pemecahan masalah tambahan:
- Pastikan Keyboard Anda Berfungsi: Uji keyboard Anda untuk memastikan berfungsi dengan baik. Coba ketik di notepad atau program lain. Jika keyboard Anda tidak berfungsi, Anda tidak akan dapat menekan tombol BIOS.
- Coba Keyboard Eksternal: Jika Anda menggunakan laptop, coba gunakan keyboard eksternal. Mungkin ada masalah dengan keyboard internal laptop.
- Coba Port USB yang Berbeda: Jika Anda menggunakan keyboard USB, coba colokkan ke port USB yang berbeda.
- Lepaskan Perangkat USB yang Tidak Perlu: Kadang-kadang, perangkat USB yang terhubung dapat mengganggu proses boot. Coba lepaskan semua perangkat USB yang tidak perlu, seperti hard drive eksternal dan printer, dan coba lagi.
- Hubungi Dukungan Acer: Jika tidak ada yang berhasil, hubungi dukungan Acer untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut. Berikan mereka model spesifik laptop atau desktop Anda, dan jelaskan langkah-langkah yang telah Anda coba.
Pentingnya Memahami Konfigurasi BIOS Anda
Setelah Anda berhasil masuk ke BIOS, penting untuk memahami pengaturan yang tersedia. Jangan mengubah pengaturan kecuali Anda yakin dengan apa yang Anda lakukan. Perubahan yang salah dapat menyebabkan masalah dengan stabilitas sistem Anda. Jika Anda tidak yakin, catat pengaturan aslinya sebelum membuat perubahan. Selalu berhati-hati saat menjelajahi dan mengubah pengaturan BIOS.