Cara Mengetahui Yang Dislike Di Youtube

Doni Kwandi

YouTube, platform berbagi video terbesar di dunia, terus berkembang dan beradaptasi. Salah satu perubahan signifikan yang diterapkan beberapa waktu lalu adalah penghapusan visibilitas publik jumlah dislike pada video. Dulu, melihat rasio like dan dislike memberikan gambaran cepat tentang kualitas dan penerimaan sebuah video. Sekarang, informasi ini disembunyikan dari mata publik, menimbulkan pertanyaan: bagaimana cara mengetahui dislike YouTube setelah perubahan ini? Artikel ini akan menyelami alasan di balik perubahan ini, cara-cara (baik yang resmi maupun tidak resmi) untuk mencoba melihat dislike, dan alternatif yang bisa digunakan untuk menilai kualitas video.

1. Alasan YouTube Menyembunyikan Jumlah Dislike

Keputusan YouTube untuk menyembunyikan jumlah dislike publik bukan tanpa alasan. Perusahaan mengklaim bahwa perubahan ini bertujuan untuk melindungi kreator, terutama kreator kecil dan pemula, dari dislike attacks atau serangan dislike terkoordinasi. Serangan semacam ini sering kali didorong oleh sentimen negatif dan bukan karena kualitas video yang buruk. Tujuan utamanya adalah untuk mempermalukan atau merusak reputasi kreator.

YouTube melakukan eksperimen yang menunjukkan bahwa menyembunyikan jumlah dislike memang mengurangi perilaku dislike bombing. Dengan menghilangkan visibilitas publik, diharapkan orang akan lebih sedikit termotivasi untuk memberikan dislike hanya karena orang lain melakukannya. Perusahaan percaya bahwa perubahan ini pada akhirnya akan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan positif bagi semua kreator, sehingga mendorong mereka untuk terus berkreasi tanpa takut menjadi target serangan.

Meskipun alasan ini masuk akal, keputusan ini menuai kritik dari beberapa kalangan. Banyak pengguna berpendapat bahwa visibilitas jumlah dislike adalah alat yang berguna untuk menilai kualitas video dengan cepat, terutama untuk video-video tutorial, ulasan produk, atau berita yang mungkin mengandung informasi yang salah atau menyesatkan. Dengan menyembunyikan dislike, pengguna khawatir bahwa mereka akan lebih mudah tertipu oleh video-video yang tidak akurat atau berkualitas rendah.

2. Nasib Ekstensi dan Alat Pihak Ketiga

Sebelum perubahan kebijakan, ada beberapa ekstensi browser dan alat pihak ketiga yang memungkinkan pengguna untuk melihat jumlah dislike pada video YouTube. Alat-alat ini biasanya bekerja dengan mengumpulkan data dari API YouTube (Application Programming Interface) sebelum perubahan diberlakukan. Namun, setelah YouTube mengubah API mereka untuk tidak lagi menampilkan jumlah dislike publik, banyak alat ini menjadi tidak berfungsi.

BACA JUGA:   Panduan Lengkap: Mengoptimalkan Marketplace di FB Lite

Beberapa pengembang mencoba untuk mencari cara untuk terus memberikan data dislike, tetapi sebagian besar upaya ini tidak berhasil atau bergantung pada data yang tidak akurat. Beberapa ekstensi mencoba memperkirakan jumlah dislike berdasarkan data lain, seperti komentar dan rasio like, tetapi keakuratan perkiraan ini sangat diragukan.

Penting untuk dicatat bahwa menggunakan ekstensi dan alat pihak ketiga selalu membawa risiko keamanan. Ekstensi yang tidak terpercaya dapat mengumpulkan data pribadi Anda, memasukkan kode berbahaya ke browser Anda, atau bahkan mengarahkan Anda ke situs web phishing. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk berhati-hati dan hanya menggunakan ekstensi dari sumber yang terpercaya. Bahkan ekstensi yang terpercaya pun bisa menjadi rentan jika dikembangkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab di kemudian hari.

3. Cara Kreator Video Tetap Melihat Jumlah Dislike

Meskipun jumlah dislike tidak lagi terlihat oleh publik, kreator video masih dapat melihat metrik ini melalui YouTube Studio. YouTube Studio adalah dasbor yang menyediakan berbagai data analitik tentang video mereka, termasuk jumlah like, dislike, komentar, dan waktu tonton.

Dengan melihat jumlah dislike, kreator dapat memperoleh wawasan tentang bagaimana audiens merespons video mereka. Informasi ini dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas video di masa depan, mengidentifikasi topik yang kurang populer, atau menyesuaikan gaya presentasi mereka.

Namun, perlu diingat bahwa jumlah dislike hanyalah salah satu dari banyak metrik yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja video. Kreator juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain, seperti jumlah penonton, waktu tonton rata-rata, dan tingkat keterlibatan (komentar, berbagi, dll.). Analisis yang komprehensif akan memberikan gambaran yang lebih akurat tentang bagaimana video mereka diterima oleh audiens.

BACA JUGA:   Mengoptimalkan Pengalaman Gaming: Mengatur Steam untuk Tidak Berjalan Otomatis

4. Alternatif untuk Menilai Kualitas Video

Meskipun jumlah dislike tidak lagi tersedia, masih ada cara lain untuk menilai kualitas video YouTube:

  • Membaca Komentar: Bagian komentar sering kali menjadi tempat di mana pengguna berbagi pendapat dan umpan balik mereka tentang video. Membaca komentar dapat memberikan wawasan tentang apa yang disukai dan tidak disukai orang tentang video tersebut. Perhatikan komentar yang memberikan kritik membangun atau menunjukkan masalah dengan informasi yang disajikan dalam video.
  • Melihat Reputasi Kanal: Periksa video-video lain di kanal yang sama. Apakah kanal tersebut memiliki reputasi yang baik? Apakah video-videonya secara konsisten berkualitas tinggi? Reputasi kanal dapat menjadi indikator yang baik tentang kualitas video yang Anda tonton.
  • Mencari Ulasan dari Sumber Terpercaya: Jika video tersebut membahas produk atau layanan, cari ulasan dari sumber terpercaya. Situs web ulasan independen dan saluran YouTube dengan reputasi yang baik dapat memberikan informasi yang objektif dan akurat.
  • Memeriksa Sumber Informasi: Jika video tersebut menyajikan informasi faktual, pastikan untuk memeriksa sumber informasi yang digunakan. Apakah sumber-sumber tersebut kredibel dan dapat dipercaya? Apakah klaim yang dibuat dalam video didukung oleh bukti?
  • Menggunakan Akal Sehat: Terakhir, gunakan akal sehat Anda. Apakah video tersebut terdengar meyakinkan? Apakah ada tanda-tanda bahwa video tersebut berusaha untuk menyesatkan atau memanipulasi Anda?

5. Kontroversi dan Dampak Jangka Panjang

Keputusan YouTube untuk menyembunyikan jumlah dislike telah memicu kontroversi yang signifikan. Beberapa orang berpendapat bahwa perubahan ini merupakan bentuk sensor yang melindungi kreator dari kritik. Yang lain percaya bahwa perubahan ini akan membuat lebih sulit bagi pengguna untuk membedakan antara video yang berkualitas tinggi dan video yang berkualitas rendah.

Dampak jangka panjang dari perubahan ini masih belum jelas. Beberapa ahli memperkirakan bahwa perubahan ini akan mengarah pada peningkatan konten berkualitas rendah di YouTube, karena kreator tidak lagi takut untuk menerima dislike. Yang lain percaya bahwa perubahan ini akan mendorong kreator untuk fokus pada menciptakan konten yang lebih positif dan membangun komunitas yang lebih suportif.

BACA JUGA:   Panduan Lengkap: Cara Cek HP Xiaomi dengan Mudah

Hanya waktu yang akan menjawab apakah perubahan ini pada akhirnya akan bermanfaat atau merugikan ekosistem YouTube. Namun, satu hal yang pasti: perubahan ini telah memicu diskusi penting tentang peran dislike dalam platform dan dampaknya terhadap kreator dan pengguna.

6. Masa Depan Metrik Keterlibatan di YouTube

YouTube terus berinovasi dan bereksperimen dengan cara-cara baru untuk mengukur keterlibatan pengguna. Meskipun dislike publik telah disembunyikan, platform mungkin akan memperkenalkan metrik baru di masa depan yang dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang bagaimana audiens merespons video.

Beberapa kemungkinan metrik baru meliputi:

  • Analisis Sentimen Komentar: YouTube dapat menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menganalisis sentimen komentar dan memberikan kreator umpan balik tentang bagaimana audiens merasakan video mereka.
  • Metrik Keterlibatan yang Lebih Detail: YouTube dapat memperkenalkan metrik yang mengukur seberapa lama pengguna menonton video, bagian mana dari video yang mereka tonton berulang kali, dan tindakan apa yang mereka ambil setelah menonton video (misalnya, berlangganan saluran, mengunjungi situs web, membeli produk).
  • Umpan Balik Langsung dari Pengguna: YouTube dapat meminta pengguna untuk memberikan umpan balik langsung tentang video setelah mereka menontonnya. Umpan balik ini dapat berupa peringkat bintang, survei singkat, atau bahkan pesan teks.

Dengan mengumpulkan dan menganalisis data yang lebih komprehensif, YouTube dapat memberikan kreator wawasan yang lebih berharga tentang bagaimana audiens merespons video mereka dan membantu mereka untuk membuat konten yang lebih menarik dan relevan. Masa depan metrik keterlibatan di YouTube kemungkinan akan lebih kompleks dan canggih daripada sekadar menghitung jumlah like dan dislike.

Also Read

Bagikan: