Xiaomi Watch S1 Active, meskipun menawarkan fitur-fitur menarik dengan harga yang kompetitif, bukanlah jam tangan pintar yang sempurna. Seperti perangkat elektronik lainnya, ia memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk membelinya. Berikut adalah ulasan mendalam mengenai kekurangan Xiaomi Watch S1 Active berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber daring, meliputi review pengguna, spesifikasi teknis, dan perbandingan dengan kompetitor.
1. Akurasi Pelacakan Aktivitas Fisik yang Kurang Konsisten
Salah satu kritik utama terhadap Xiaomi Watch S1 Active adalah akurasi pelacakan aktivitas fisiknya yang terkadang kurang konsisten. Banyak pengguna melaporkan perbedaan signifikan antara data yang direkam oleh jam tangan dengan aplikasi fitness lain yang lebih terpercaya, seperti Strava atau Garmin Connect. Perbedaan ini terutama terlihat pada pengukuran jarak tempuh, kalori yang terbakar, dan bahkan durasi latihan. Beberapa pengguna melaporkan bahwa jam tangan merekam jarak tempuh yang lebih pendek daripada yang sebenarnya, sementara yang lain mengalami sebaliknya.
Ketidakkonsistenan ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kualitas sensor GPS yang digunakan, algoritma pemrosesan data yang kurang canggih, atau bahkan interferensi dari lingkungan sekitar. Meskipun Xiaomi telah melakukan pembaruan perangkat lunak untuk memperbaiki akurasi, masalah ini masih dilaporkan oleh beberapa pengguna. Hal ini menjadi penting bagi pengguna yang sangat bergantung pada data akurat untuk memantau kemajuan latihan mereka. Perlu dicatat bahwa tingkat akurasi ini dapat bervariasi dari satu perangkat ke perangkat lainnya, dan faktor lingkungan seperti pepohonan lebat atau bangunan tinggi juga dapat mempengaruhi hasil.
2. Keterbatasan Aplikasi dan Fitur Smartwatch
Meskipun Xiaomi Watch S1 Active menawarkan berbagai fitur smartwatch, ia masih tertinggal di belakang kompetitornya dalam hal jumlah aplikasi dan integrasi dengan layanan pihak ketiga. Jumlah aplikasi yang tersedia di toko aplikasi Xiaomi relatif terbatas dibandingkan dengan platform seperti Wear OS atau watchOS. Hal ini membatasi fungsionalitas jam tangan dan dapat membuat pengalaman pengguna terasa kurang lengkap.
Keterbatasan ini juga berdampak pada integrasi dengan layanan populer. Pengguna mungkin menemukan kesulitan dalam menghubungkan jam tangan dengan aplikasi fitness atau musik streaming favorit mereka. Ketidakmampuan untuk mengunduh aplikasi pihak ketiga juga membatasi kemampuan personalisasi dan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan individu. Hal ini menjadi poin penting bagi pengguna yang menginginkan jam tangan pintar yang serbaguna dan kompatibel dengan berbagai aplikasi dan layanan.
3. Umur Baterai yang Relatif Pendek untuk Penggunaan Intensif
Xiaomi mengklaim bahwa Xiaomi Watch S1 Active memiliki umur baterai hingga 12 hari dalam penggunaan normal. Namun, pengalaman pengguna menunjukkan bahwa angka ini dapat menurun secara signifikan dengan penggunaan yang lebih intensif, seperti pelacakan GPS yang terus-menerus atau penggunaan fitur-fitur yang boros daya. Penggunaan fitur pemantauan detak jantung sepanjang hari juga dapat memengaruhi masa pakai baterai.
Beberapa pengguna melaporkan bahwa mereka hanya mendapatkan sekitar 5-7 hari masa pakai baterai dengan penggunaan sedang. Hal ini menjadi kurang ideal bagi pengguna yang sering bepergian dan membutuhkan jam tangan yang dapat bertahan lama tanpa perlu pengisian daya secara berkala. Perlu dicatat bahwa umur baterai juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tingkat kecerahan layar dan frekuensi penggunaan fitur-fitur tertentu.
4. Antarmuka Pengguna yang Terkadang Tidak Intuitif
Meskipun antarmuka pengguna Xiaomi Watch S1 Active relatif sederhana, beberapa pengguna melaporkan bahwa navigasi dan penggunaan beberapa fitur terkadang tidak intuitif. Menu dan pengaturan tertentu mungkin sulit ditemukan atau diakses. Kurangnya kustomisasi yang cukup pada tampilan jam dan widget juga menjadi kendala bagi beberapa pengguna yang menginginkan tingkat personalisasi yang lebih tinggi.
Perbandingan dengan antarmuka pengguna jam tangan pintar dari merek lain menunjukkan beberapa kekurangan dalam hal efisiensi dan kemudahan penggunaan. Perlu waktu bagi pengguna untuk terbiasa dengan tata letak menu dan cara mengakses fitur-fitur tertentu. Ini bisa menjadi kendala bagi pengguna yang terbiasa dengan jam tangan pintar dengan antarmuka yang lebih sederhana dan mudah digunakan.
5. Kualitas Material yang Terasa Kurang Premium Dibanding Kompetitor
Meskipun Xiaomi Watch S1 Active hadir dengan desain yang menarik dan ringkas, kualitas material yang digunakan terasa kurang premium dibandingkan dengan jam tangan pintar dari merek lain di kelas harga yang sama. Bezel dan casing yang terbuat dari plastik memberikan kesan yang kurang mewah dibandingkan dengan jam tangan dengan material logam. Hal ini dapat mengurangi daya tahan dan ketahanan terhadap goresan atau benturan.
Meskipun pilihan material ini berkontribusi terhadap harga yang lebih terjangkau, hal ini juga mengurangi daya tarik bagi konsumen yang mencari jam tangan pintar dengan tampilan dan nuansa premium. Perbandingan dengan kompetitor yang menggunakan material stainless steel atau titanium menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam hal kualitas dan kesan yang diberikan.
6. Kurangnya Dukungan untuk Pembayaran Tanpa Kontak NFC di Beberapa Wilayah
Fitur pembayaran tanpa kontak NFC merupakan fitur yang semakin diminati pada jam tangan pintar. Namun, fitur ini tidak tersedia di semua wilayah untuk Xiaomi Watch S1 Active. Ketidakhadiran fitur ini dapat membatasi fungsionalitas jam tangan, terutama bagi pengguna yang terbiasa menggunakan pembayaran tanpa kontak dalam kehidupan sehari-hari. Pengguna harus memeriksa ketersediaan fitur NFC di wilayah mereka sebelum membeli, karena hal ini dapat menjadi faktor penting dalam keputusan pembelian. Ketiadaan fitur ini merupakan kerugian bagi pengguna yang mengharapkan fitur lengkap yang ditawarkan oleh jam tangan pintar modern.